Sidebar One

Pesan Kakek Berusia 10 Tahun
"Hiduplah dengan ilmu, hiduplah dengan tujuan dan hiduplah yang bermanfaat bagi orang lain".

Belajar dari Budaya Semut.

Belajar dari Budaya Semut.
Ilustrasi : Belajar dari Budaya Semut.
Semut merupakan hewan dari jenis serangga kecil yang memiliki banyak spesies yang memiliki lebih dari 12.000 jenis spesies. Hewan ini sangat menyukai hal-hal yang berbau dan memiliki rasa manis seperti gula, kecap madu dan lain-lain. Semut biasanya terlihat disekitar kita dan sering terlihat keluar masuk “lubang” atau sarang mereka yang terdapat disekitar kita.


Bukan hanya manusia saja yang memiliki budaya. Semut pun mempunyai budaya yang baik yang dapat kita contoh. Budaya semut tidak dibagi atas wilayah atau daerah tertentu melainkan semua spesies semut menerapkan budaya ini. Apa saja sich budaya semut tersebut yang dapat kita contoh?

1. Mempunyai Rasa Sosial yang Tinggi

Semut mempunyai rasa sosial yang tinggi. Hal ini dibuktikan saat semut berjalan. Apabila semut yang berjalan dan berselisih jalan dengan semut yang lain maka dia akan menyapa semut yang lain dengan cara bersalaman. Menurut penelitian, semut melakukan ini agar satu dengan yang lain mengetahui apakah ada makanan atau musuh di daerah atau tempat yang mereka datangi sebelumnya memalui antenna yang ada pada kepala semut.

Jika dibandingkan dengan kita sebagai manusia, jangankan berjabat tangan jika bertemu senyum saja tidak. Bahkan dikota-kota besar, dengan tetangga dekat rumah saja tidak kenal.

Budaya semut ini seharusnya dapat kita contoh dalam kehidupan kita sehingga terjalinnya silaturahmi yang erat dan memupuk ukhuwah islamiyah seperti yang diajarkan Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wassalam.

2. Kompak

Budaya yang kedua dari hewan semut adalah kompak. Hewan semut termasuk hewan yang sangat kompak. Hal ini terlihat jika satu semut mendapatkan makanan, maka semut tersebut akan segera member tahu semut yang lain sehingga meraka saling gotong royong membawa makanan tersebut ke sarang mereka. Coba lihat kita sebagai manusia. Manusia tidak selalu kompak jika berbicara makanan.

3. Tidak Mudah Menyerah

Budaya semut yang satu ini sangat patut untuk di contoh yaitu tidak mudah menyerah. Semut merupakan hewan yang tidak mudah menyerah. Untuk mencapai tujuannya apapun itu rintangannya mereka akan berusaha sekeras mungkin untuk mencapainya. Hal ini terlihat dari setiap perjalanan, semut tidak mengenal rasa lelah dimana mereka harus menaiki pohon yang tinggi, terhalang oleh batu-batu, terinjak-ijak oleh manusia atau hewan lain bahkan sampai jatuh mereka akan tetap melanjutkan perjalannya dan tidak mudah menyerah. Kita lihat manusia sekarang, banyak manusia yang menyerah tanpa melakukan usaha. Contoh sederhana karena masalah sedikit ada manusia yang bunuh diri yang sudah jelas bahwa bunuh diri itu adalah salah satu dosa yang tidak diampuni oleh Allah Subhanahu Wata’ala dan Diberikan tempat yang sangat-sangat mengerikan yaitu Neraka.

4. Kerja Keras

Budaya semut yang terakhir adalah kerja keras. Semut merupakan hewan yang pekerja keras. Saat musim panas, semut akan mencari dan mempersiapkan makanan sebanyak-banyaknya untuk mereka di musim hujan nanti. Begitu juga sebaliknya, jika musim hujan tiba mereka juga akan mencari makanan untuk persediaan di musim panas. Mengapa begitu? Hal ini dilakukan agara persediaan makanan mereka tidak habis.

Bagaimana dengan manusia?

Inilah beberapa budaya semut yang bagus untuk kita contoh sebagai manusia. Hal ini menunjukkan kekuasaan Allah Subhanahu Wata’ala. Semoga bermanfaat.

Bahan Referensi dari KoranOpini.com

0 Response to "Belajar dari Budaya Semut."

Post a Comment